Wednesday, March 22, 2017

sahabat tapi cinta yang telah berpulang


 


Tetes embun yang masih tersisa di dahan, menambah kesejukan pagi ini. Ditambah lagi suara kicauan burung menambah indah pagi ini. Suara itu terus terdengar begitu dekat ditelingaku sehinggamengingatkanku pada sang khalik.
Pagi ini rasanya cerah, sang surya mengintip dari balik jendela kamarku. Semburat sinarnya menerpa wajahku yang masih terjaga, seakan menyuruhku untuk cepat bangun. 

Sinarnya terus masuk hingga terasa menusuk di tulang belulang.
 “Wah, aku harus bangun..” Begitu pikirku sambil berusaha keras membangunkan badan yang masih ingin terjaga terus.

Kutengok jam dinding menunjukan pukul 06.30. Sepertinya aku harus bersiap-siap dengan segera. 30 menit habis sudah dengan persiapan hingga berangkat ke sekolah.

Dengan berseragam putih biru, saya dengan cepat di sekolah. Pukul 07.30, semua anak sekolah masuk ke ruang kelas masing-masing. Suasana sepi terlihat di depan halaman sekolah. Masing-masing kelas memuai aktifitas belajar mengajar dengan jadwalnya masing-masing. Begitu juga dengan kelas kami.

sewaktu menunggunggu guru masuk klas, tiba-tiba ada suara mengagetkanku dari depan sambil memukul bahuku, “ Hey, Chika..
Ku tatap orang ini, Ehh rupanya dia sahabatku, Natalis Nokuwo. Ya, dia sahabatku. Aku selalu bersamanya kemanapun dia pergi. Dia lucu, baik hati dan sangat cerdas.

“hay kawan..” sahutku memulai percakapan.

Happy birdday yah.. Semoga tambah pintar, baik, cantik dan tidak nakal lagi ” Sahutnya sambil memberi ucapan ulang tahuku yang ke 16 tahun.
Oo iya Nat, hari ini ulang Tahunku. Aku lupa.. “ Jawabku kaget. Itulah sahabat, saling mengingatkan. Begitu yang terlintar di benak kecilku. Bangga punya sahabat seperti dia.

hhhmm.. Iya makasih Natalis jelek “ Jawabku terharu mendengarnya.

Aahh.. Selalu saja, memangnya aku jelek gitu..? ” Tanya Natalis sambil senyum-senyum kecil.

 hahahaha.. kau ini. Bercanda ah..” Jawabku sambil mengacak-acak rambutnya.
J

Namaku Chika, aku tinggal bersama mamaku di sebuah rumah yang cukup besar. Ayahku meninggal sejak masih berumur 5 tahun. Hidupku cukup menyenangkan dan semua kebutuhanku terpenuhi. Semua ini berkat peninggalan ayah. Dia mewariskan hartanya kepada aku dan mama. Tapi itu tak membuatku manja dan terlena dengan harta peninggalan ayahku. Teman-teman mengenalku sebagai cewe cuek.

“ Yah udah, aku balik ke kelasku ya Chika.. Bentar ketemu saat istirahat  “ sahut Natalis.

Yahh udah, Okelah.. Makasih ya Nat “ Jawabku mengiyakannya.
Dia kembali ke kelasnya. Ya, memang kami beda kelas. Dia di kelas VII B sedangkan aku di kelas VII A.

Masih di kursi yang biasa aku tempati. Pagi ini berbeda rasanya. Ruang kelas terasa sunyi, sepi, begitu juga suasana lingkunga sekolah pagi itu.
Kuambil buku yang akan dipelajari hari ini. Lembar demi lembar kubuka, beberapa halaman kucerna.

Tak tahu entah kenapa, tiba-tiba kepalaku pusing. Rasa pening menguasai kepala dan semuanya mulai terasa gelap. Untungnya perasaan sadar masih terasa. Jadi aku tidak sampai pingsan.

Memang akhir-akhir ini aku sering merasakan pusing yang sangat hebat, tapi anehnya rasa sakit yang hampir membuat saya pingsan itu tidak bertahan lama.

Satu-persatu sahabat datang menemuiku. Selain Natalis Nokuwo, ada juga Melianus Tebai, Alex Magai, Yusuf dogomo dan Perdi magai. Ya, mereka semua laki-laki, hanya saya seorang perempuan. Kami adalah sahabat.

sempat berpikir, mereka tidak akan ingat hari spesialku. “ Mereka pasti tidak akan mengingatkannya..

Seperti biasa, kami selalu bercanda tawa bersama. Natalis Nokuwo, dia paling lucu di antara kita. Kadang kekonyolannya yang membuat kami tertawa terbahak-bahak. Melianus Tebai, dia anak yang pintar dan berbakat dalam bidang musik. Alex Magai, dia keren sehingga banyak teman-teman di sekolah yang menyukainya. Yusuf Dogomo, dia pintar matematika. Perdi Magai, lahir di Amerika dan pindah ke Indonesia sejak usia 8 tahun. Perdi agak pendiam. Karakter kita memang berbeda tapi perbedaan itulah yang membuat warna di dalam persahabatan hidup kita.

Krriinngg… kkrriinngg… krriinngg…” Suara bel sekolah berbunyi.

Tak terasa hari ini berlalu begitu cepat. Memang benar, sahabat-sahabat ku tak ingat hari ulang tahunku. Takan ada ucapan bahagia dari sahabat-sahabatku. Aku bergegas melangkahkan kaki kecilku untuk segera pulang.

Happy birthday Chika Dogomo.. Happy birthday..  Happy birthday.. Happy birthday Chika dogomo..” Hah suara itu.
Ternyata aku salah. Sekarang di belakangku sudah ada Natalis nokuwo, Alex magai, Yusuf dogomo, Melianus tebai dan Perdi magai.

Mereka menyanyikan lagu ulang tahun. Memberikan kado ulang tahun. Mereka memberikan surprise kepadaku. Wah, kali ini sahabat-saabatku berhasil membuat aku terkejut.

Happy birthday Chika.. Sorry yah, kita telat mengucapkannnya. Kami sengaja mengucapkan terakhir. Hanya ingin buat kejutan. Kita tidak bisa kasih apa-apa ke Chika, tapi kami harap persahabatan yang sudah kita jalani bisa menjadi kado yang terindah di dalam hidup Chika. Wish you all the best Chika, kita semua sayang Chika ” ucap Natalis, dengan sebuah kue tart di tangannya.

Aku terharu mendengar ucapan Natalis.

Lanjut Natalis, “Chika kamu tahu, bagiku  ada 2 hal yang terindah di dalam kehidupan Chika. Pertama, Chika memiliki seorang ibu yang hebat. Kedua, Chika telah mengenal kita semua dan telah menjadi bagian dari hidup Chika yang begitu berharga. Makasih buat semuanya
Setela ucap begitu, semua sahabat-sahabat memelukku. Terharu dan bangga memiliki sahabat seperti mereka. Walau tak ada kado istimewa namun persahabatan ini melebihi kado istimewa.

Seminggu kemudian, ujian akhir semester dimulai. Aku berusaha keras untuk menjadi yang terbaik. Hari pertama ujian berjalan dengan lancar.
Hai Chika, bagaimana tadi ujiannya ? ” Tanya Natalis.
Eh nat, Puji Tuhan lancar” Jawabku sambil mengajak Natalis duduk di bangku taman sekolah.

Beberapa menit kemudian, Melianus, Alex dan Yusuf  juga bergabung.

Eh Melianus, bagimana nanti kalo kita belajar sama-sama, aku masih  bingung soal MTK. Kita kan bisa diskusi sama Yusuf si jago MTK..” usul Perdi.

Ya, memang aku dan Melianus masih bingung matematika ” Sahut Melianus.

Lanjut alex, “ Yusuf kan jagonya di antara kita ber-5. Ide bagus tuu..

bagimana Natalis, mau kan Natalis?” tanyaku sambil berharap Yusuf bisa belajarbersama.

OK.. Ok.. Aku bisa bantu kalian semua. Eemm kira-kira dimana kita kumpulnya ? ” Tanya Yusuf.
 
Di rumah Chika saja, rumah Chika kan besar ” usul Melianus.

Boleh, ide yang baik. Nanti kita kumpul jam berapa ? ” tanya Chika sama  sahabat-sahabatnya

Belum selesai bicara, aku mulai merasa pusing bahkan sampai hampir pingsan. Benda cair mengalir dari hidungku. Darah merah pekat keluar dari hidung. Aku terkejut takut. Belum pernah aku mimisan sebelumnya.

Astaga, Chika.. kamu kenapa? ” Tanya Natalis sambil memegang bahuku dan berusaha menghentikan darah yang mengalir dari hidungku.

Chika kita ke rumah sakit ya..” ajak Yusuf, Perdi, Alex dan Melianus  khawatir dengan kesehatanku.

Tidak usah, Natalis aku tidak papa. Yusuf, antar aku ke kamar mandi yah..” mintaku pada Yusuf.
Aku segera membersihkan hidungku yang penuh dengan darah. Setelah itu, Natalis mengantarku pulang. Mamaku terkejut melihat wajahku yang pucat dan bekas darah yang menempel di baju putihku.

Ya ampun Chika.. Kamu kenapa sayang ?” Tanya mama dengan nada  .
cemas.

Tidak apa ma.. Chika cuma kecapean saja” jawab Natalis.

Tante, tadi Chika mimisan di sekolah, kita sudah mau antar Chika ke rumah sakit, tapi Chika menolak diantar ” Lanjud Natalis jelaskan pada mama.

Iya nak.. Makasih ya sudah antar Chika pulang” ucap mama sambil tersenyum.

Iya tante sama-sama. Kalau begitu aku pulang dulu tante” Natalis  berpamitan dan pulang.
 
Sore harinya, Natalis, Melianus, Perdi, Alex dan Yusuf  datang ke rumahku. Bukan untuk belajar MTK bersama, tapi mereka ingin melihat keadaanku.

Hai Chika, bagaimana keadaanmu? ” Tanya Yusuf .

Saya  yang masih terbaring di tempat tidur. Segera bangkit mensejajarkan tubuhku dengan mereka.

Aku sudah mulai baikan kok Yusuf “ Jawabku.
Oh iya, aku hampir lupa kalau sore ini kita belajar MTK bareng ” lanjudku sambil beranjak dari tempat tidur untuk mengambil buku pelajaran.

Chika.. Kita kesini bukan mau belajar. Kita hanya mau lihat keadaan Chika. Kita mau main sama Chika. Mending Chika taru lagi buku Chika ya” Sahut Natalis meyuruh ku untuk kembali ke tempat tidur.

Kita semua mulai bercanda tawa bersama. Rasa sakitku seketika hilang. Keadaan saya sekarang lebih baik dari sebelumnya karena kedatangan mereka. Setelah berbincang-bincang cukup lama, mereka pamit untuk pulang.

Keesokan harinya, aku mempersiapkan diri untuk pergi ke sekolah. Ujian ke dua dimulai. Aku bersyukur, selama 2 hari aku mengikuti ujian dengan baik dan lancar. Tanpa ada darah dan pusing.

Lebih bersyukur lagi, ujian ketiga bisa kumulai dengan baik. Sederet soal kukerjakan dengan baik.

Wah, Tiba-tiba tanganku sulit untuk mengerakkannya, seperti membeku. Entah apa yang kurasa saat itu. Sakit ? Tidak. Ini bukan karena sakit.
Rasa khawatir mengganggu pikiranku.  Ya, aku hanya khawatir tidak bisa menyelesaikan semua soal-soal ini.
Tuhan, bantu aku. Kenapa tangan saya bisa begini ? Jika kau ingin mengambil tangan saya, jangan sekarang. Ijinkan saya menyelesaikan soal-soal ini dulu.” Doaku dalam hati.

Aku berusaha menenangkan pikiran. Perlahan mencoba menggerakkan tangan ini kembali. Berulang kali aku lakukan. Terus kulakukan.
Tanganku mulai bergerak. Perlahan mulai membaik. Akhirnya bisa untuk ku gerakan.
 
Ah, syukurlah. Tuhan sungguh dasyat “ Gumamku dalam hati dengan penuh syukur.

Dengan mengejar sisa waktu ujian. Aku segera menyelesaikan soal-soal ujian. Usailah sudah ujian ketiga. Segera aku keluar ruangan.

Aku diamkan kejadian tadi. Tidak menceritakannya kepada sahabat-sahabatku. Juga kepada ibu di rumah. Aku takut. Mereka sangat khawatir akan keadaanku. Setelah bel pulang berbunyi, aku langsung menuju tempat parkir dan segera pulang. 
Kali ini, aku tak berani menemui sahabat-sahabatku. Aku berpikir untuk segera pulang dan istirahat. Aku perlu menenangkan diri.

Sejak kejadian di taman sekolah itu, aku jadi sering mimisan. Darah yang keluar cukup banyak. Aku tak tahu apa yang terjadi padaku.
Mama yang melihat hidungku penuh dengan darah, sangat khawatir dan memutuskan untuk membawaku ke Rumah Sakit.

Entah mengapa, baru kali ini aku merasa takut untuk pergi ke rumah sakit. Perjalanan menuju rumah sakit tidak terlalu banyak memakan waktu. Butuh 1 jam perjalanana untuk sampai di rumah sakit. Mama dengan  segera berusaha menemui Dr. Leo. Beliau adalah kenalan mama. Jika mama sakit, biasanya lansung menemuinya.

 tok.. tok.. tok..” Mama ketok pintu.

Iya, silahkan masuk ” Suara terdengar dari dalam ruangan.

Ee.. Selamat Pagi ibu Anas. Mari silahkan masuk..” Sahut Dr. Leo mempersilahkan kami duduk.

Mama dan Dr. Leo memang cukup akrab, karena Dr. Leo bisa di bilang dokter keluarga kami.

 “Dok, Chika akhir-akhir ini sering mimisan, dan kepalanya sering pusing” mama mulai konsultasi dengan nada cemas

“Chika, apa ada keluhan lain?” Tanya dokter Leo padaku.

 “ Iya dok.. kemarin tangan Chika susah digerakan” jawab saya dengan keadaan  gugup, karena mama tidak mengetahui hal ini.

 “ibu Anas sebaiknya kita periksa lebih lanjut keadaan Chika.” Lanjut dokter Leo dengan serius.

saya sibawa menuju ruangan yang serba berwarna putih. Alat itu, saya tak tahu alat apa yang digunakan untuk melihat isi di dalam kepala saya. Tangan saya dingin, saya takut.

Akhirnya pemeriksaan ini berakhir sudah. Saya diijinkan keluar dari ruangan itu.

Ibu Anas, sebaiknya kita harus bicara. Chika, kamu keluar dulu ya. Dokter masih mau berbicara dengan mama mu ” perintah Dr. Leo.

Baik dok” jawabku singkat.

Wah, aku jadi penasaran. Apa sih yang mau diomongin. Kok sampai aku harus keluar ? Ada apa sebenarnya ? Ah, mungkin ini tentang penyakitku. Begitu pikirku dalam hati.

Dengan segera aku berusaha keras untuk mencoba mendengarkan apa yang dibicarakan Dr. Leo dan mama.
Sayangnya, aku tak bisa mendengar apa yang sedang mereka bicarakan. Suara dari dalam hanya terdengar seperti berbisik. Terus berusaha lagi untuk mendengar, namun tak bisa.

Ahh sudahlah. Paling mama akan kasih tahu ke aku” Begitu pikirku dalam hati membiarkan pembicaraan mereka.

Chika.. Ayo kita pulang sayang..” suara mama mengagetkanku.

Mama, bagaimana keadaan Chika? apa yang dokter Leo bilang sama mama?” tanyaku pada mama.

Tidak papa sayang, Chika  cuma kecapean. Chika istirahat ya..” jawab mama.

Sebenarnya saya masih penasaran apa yang terjadi, tapi ya sudahlah saya tidak mau memikirkan ini terlalu lama.

Bagian II

dring, dring, dring, dring” handphoneku berdering.

1 message received
Chika, sekarang juga bisa  ke taman kah ? ada yang mau aku omongin. Natalis “ Pesan dari Natalis.

Aku jadi penasaran. Ada apa sih malam-malam disuruh ketemu di taman ? Pasti ada hal penting “Begitu pikirku dalam hati.

Aku segera membalas pesannya.
Ya sudah, kamu duluan ya. Tunggu aku di taman. By. Chika

Aku segera mengambil jaket dan kunci mobil.

Chika mau kemana ? ” Tanya mama menghentikan langkahku.
Ini ma, Chika mau ke taman. Ketemu Nato. Dia ajak ketemu sekarang” Jawabku yakinkan mama.

Chika kamu harus istirahat. Kamu harus jaga kesehatan kamu” Jawab mama sedikit agak tegas.

Tapi ma, Chika sudah janji sama Nato. Chika tidak apa ma. Mama tenang saja yah. Aku pasti baik-baik. Please”Jawabku memohon pada mama.

Akhirnya mama mengijinkanku untuk pergi.

Hei Natalis. Sudah lama menunggu ya.. ?” tanyaku.
Maaf ya, aku telat. Tadi mama sempat tidak mengijinkanku keluar ” lanjutku menghampiri Natalis.

Iya Chika tidak apa-apa“ Jawabku.

Lanjutku lagi, “ Oh iya, Nato senang Chika mau datang malam ini. Aku mau omong sesuatu. Bolehkan saya ngomong ? “ tanyaku sambil memegang tangan Chika.

“Omong saja Nato, tidak apa” Jawab chika dengan rasa ingin tahunya.
Hemm.. Begini Chika. Sebenarnya saya suka sama kamu. Dari dulu sebernanya. Maaf, saya harus bilang sekarang perasaan ini ke kamu” lanjud Natalis dengan serius.
Aku tidak perna melihat Nato serius sperti ini sebelumnya. Mungkin ini keluar dari hatinya yang paling dalam. Begitu pikirku sejenak.
 Kamu sadar apa yang kamu bilang tadi ? Kamu serius ? ” Tanyaku sedikit tidak percaya.

aku serius Chika. Aku mau kamu jadi kekasihku ” Jawab Natalis serius mengharapkan jawaban dariku.

Hemmm.. Gimana ya ?” Sahutku bingung memberikan penjelasan.

Natalis orangnya baik dan sangat perhatian dari sahabat-sahabatku yang lain. Rasanya, aku sangat dekat padanya. Dia dewasa dan berwibawah.
Mendengar permintaannya aku jadi bingung.

Nat, sebenarnya aku juga suka sama kamu ? “ jawabku apaadanya.
Namun bagaimana sahabat bisa jadi kekasih hati ? Apa kata sahabat-sahabat kita yang lain ? Apakah mereka mau menerima apa yang terjadi di antara kita ?” Tanyaku sedikit ragu.

Mereka pasti setuju Chika. Kami tetap sahabat. Kita akan selalu mendukung antara satu sama lain. Kamu ingat janji cinta kita kan? ” jawab Natalis meyakinkanku.

Aku mengenalnya. Tanpa berpikir panjang, aku menerimanya sebagai kekasih.


Bagian III

Malam
ini, malam yang indah. Rasa yang terpendam akhirnya kerukir manis. Dinginnya malam tak seberapa harangatnya kedekatanku padanya. Itu yang kami rasa malam ini.

Aku bahagia bisa bersama orang yang aku suka. Sekarang dia menjadi kekasih hatiku. Wah, senangnya. Begitu terasa di dalam hati.
Terpikir lagi bilan bersamnya terus akan lebih menyenangkan.
 
Semua sahabatku engetahui kedekatan kami. Perasaan malu datang bertubi-tubi menghampiri lubuk hati. Pertanyaan-pertanyaan itu terus keluar dari dalam hati.
Kuatir akan tanggapan dari sahabat-sahabatku. Rasa malu hati dan takut membuatku gugup.

Apa kata mereka nanti ya ?” pertanyaan itu dating lagi dalam hati.
Kayanya ini sedikit mengganggu.

Kami sering-sama-sama. Berdua dan bermesraan. Kedekatan kami sangat dekat. Bahkan mungkin hampir melupakan sahabat-sahabat yang lain. Memang indah bila saling berbagi kasih sayang. Perhatian dan saling peduli.
 
Mereka tahu. Semua sahabat-sahabat
mengetahui kedekatan kami. Mereka awalnya kaget mendengarnya dan tidak percaya. Kami menjelaskan kepada mereka bahwa kami saling mencintai.

Apa yang terjadi, apapun keadaanya, kami adalah sahabat. Kami harus mendukung dan percaya
Ucap Alex.

Mereka setuju dan mendukung hubungan kami. Ya, apapun yang terjadi, kami adalah sahabat. Itu hal yang terpenting dalam persahabatan kami.

Kasih sayang kami terus tumbuh. Dia sosok pria yang selalu pengertian dan peduli padaku. Apapun keadaanku, dia yang selalu ada menjadi yang pertama. Dia menjadi pria kebangganku.

Berjalannya waktu. Cinta ini terus tumbuh. Rindu dan sayang hanya ada padanya.
Aku sangat menyayangi dan mencintainya. Diapun merasakan hal yang sama.
 
Hari-hari kujalani dengan ceria bersama mereka. Suatu waktu ada yang berbeda dari tubuhku. Ada yang lan dari tubuhku. Tanganku sering tidak bisa digerakkan dan kepalaku menjadi sering pusing. Saat aku menanyakan penyakitku pada mama, dia hanya diam tak mampu menjawab pertanyaanku.

Hingga suatu hari, keadaanku semakin memburuk. Wajahku pucat, darah yang keluar dari hidung juga semakin banyak dan tak dibendung lagi. Mama membawa
ku ke rumah sakit. Aku harus dirawat nginap.

Sahabat-sahabatku bersamaku, juga sayangku Nato. Mereka memberiku semangat agar lekas sembuh.

Hari berganti hari. Sudah beberapa minggu saya di rumah sakit. Sahabat-sahabatku selalu saja bersamaku. Mama yang melihat kondisiku, sangat sedih. Karena tak tega menyembunyikan semua ini kepadaku. Mama memberitahukan penyakit yang kuderita.

Chika, maaf sayang mama harus kasih tahu penyakit kamu. Kamu kena penyakit kanker “ Sahut mama sambil nangis sedih melihat keadaanku.

Aku kaget mendengarnya.

“ Kamu yang kuat ya sayang. Sabar dan berdoa. Tuhan pasti sembuhkan sakit Chika “ Lanjut mama membujukku untuk tidak takut pada sakit.

Iya ma“ Jawabku dengan suara pelan.

Ternyata selama ini aku mengidap penyakit kanker. Aku tahu, umurku tidak akan lama lagi. Tubuhku semakin kurus, dan wajahku pun sangat pucat.

Satu-satunya
pengobatan yang harus dilakukan adalah cemoterapy. Penyakit ini membuatku tak tahan dengan rasa sakitnya. Sakit sekali rasanya. Tapi aku terus berjuang melawannya.

Natalis  yang tahu dengan keadaanku yang sebenarnya, semakin memperhatikanku. Aku tak tega melihatnya, aku tak mau dia punya kekasih hati seperti diriku. Aku mencoba memintanya
untuk memutuskan hubungan cinta ini, tetapi dia tetap bersikeras untuk tetap mencintaiku.

Perdi, Melianus, Alex, dan Yusuf  selalu
bersamaku. Memberiku kekuatan dansemangat. Satu hal yang membaut aku bertahan kuat karena kehadiran mereka.

Kalian tidak boleh sedih ya, kalau suatu saat nanti aku harus pergi. Aku titip mamaku. Jaga dia ya.. ” Ucapku.

Chika, kamu tidak boleh omong seperti itu. Kamu harus jaga mama kamu sendiri, kamu pasti sembuh Chika ” Jawab Yusuf sambil memegang tanganku.

Natalis, kamu adalah cinta terbaik dalam hidupku. Kamu harus cari cewe lain. Kamu harus bahagia bersamanya” Ucapku sambil meneteskan air mataku.

Tidak sayang, kamu yang bisa buat aku bahagia, hanya kamu” Jawab Nato.

Aku tak tahu sampai kapan aku akan bertahan. Aku tak mau ada air mata. Aku hanya bisa menuliskan cinta kita di buku harian ini.

Kini keadaanku sangat memburuk. Tubuhku tak mau lagi berkompromi. Organ-organ tubuhku menolak untuk diberi obat. Darah segar selalu mengalir dari hidungku. Rambutku sekarang juga semakin sedikit.

Tuhan, aku rela jika kau ambil nyawaku sekarang. Tiba-tiba semuanya gelap, aku melihat seberkas cahaya putih disana. Mataku mulai terpejam dan…

Selamat tinggal mama..

Chika, kami menyayangimu, kenapa kamu cepat sekali tinggalkan kami ” Ucap yusuf nangis.

Aku akan merindukanmu Chika. Aku tahu, sekarang kamu tidak perlu merasakan sakit lagi. Selamat jalan ika. Aku mengasihimu sayang..

Nak Natalis, sebelum Chika meninggal, Chika titip surat ini ke mama” Ucap Mama Chika.

Aku membuka surat itu dengan hati-hati.
Aku membacakannya untuk kami semua.

Dear my best Friend
Sebelumnya terima
kasih sudah memberi warna dalam hidupku.
Suatu kebahagiaan yang luar biasa mengenal kalian
.
Aku sangat menyayangi kalian.
Saat raga ini tak mampu lagi menopang tubuhku, kalian datang untuk menopangnya
.
Ketika tubuhku melemah, kalian datang memberi tumpuan agar aku tetap mampu untuk berpijak
.
Saat nafas ini tak lagi bersamaku, aku ingin kalian tetap tersenyum
.
Satu hal yang harus kalian tahu, aku selalu
ada di hati kalian.
Natalis, terimakasih telah memberi warna yang berbeda di hidupku
.
Telah mengijinkan
aku merasakan apa itu cinta yang sebenarnya.
Aku sangat merindukanmu Nato
.
Maaf aku belum bisa memberi yang terbaik untukmu sayangku
.
Carilah wanita yang baik yang dapat memberi kebahagiaan di luar sana
.
Aku selalu
ada di hati kamu Nato.
oh iya, aku boleh minta 1 permintaan
.
Jaga mama baik-baik yah, aku percaya kepada kalian
hanya itu permintaanku
.

Setelah membaca surat itu, semuanya menangis hingga berpelukan. Aku tak mampu membendung air mataku. Tidak percaya dengan kejadian yang sedang terjadi. Rasanya tak tahan hadapi ini.

Aku janji Chika, aku akan jaga tante Anas baik-baik, aku janji“ Sahut Natalis.

Aku mengantar Chika ke peristirahatan terakhirnya. Aku yakin, dia pasti tenang bersama bapa di sorga sekarang. Aku masih bisa melihat pancaran senyumnya.

Aku sangat merindukanmu Chika, cintaku
” ucapku untuk yang terakhir kalinya.


Tak seorang pun yang sempurna selain Tuhan.


Monday, February 20, 2017

Tak Ada Artinya Usaha Tanpa Doa

Sebentar saja aku terkesiap tak kala teman-temanku menanyakan mengenai masalah yang telah kuhadapi saat ini. Beberapa pertanyaan muncul dengan santainya bibir yang manis dari sahabatku ini. Kira-kira pertanyaan yang diajukan memang cukup simple dan tanpa perlu lama berfikir untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Simple tapi cukup menjolok hatiku tak kala mendengarkan secara khidmat pertanyaan tersebut. Apakah usaha yang kamu lakukan untuk menyelesaikan permasalahanmu sudah maksimal? Itu pertanyaan pertama yang diajukan.
Pertanyaan kedua yang juga menjadi pertanyaan yang simple yaitu apakah kamu melakukan doa di malam hari sebelum tidur dan sesudah bangun pagi? Itu pertanyaan keduanya. Dan yang terakhir adalah pertanyaan seberapa sering kamu melakukan doa terhadap orang miskin? Cukup tiga buah pertanyaan yang simple diucapkan tetapi justru disitulah jawaban dari permasalahan-permasalahan yang selama ini kita hadapi.
Seperti tercantum dalam judul bahwa “tak ada artinya usaha tanpa doa”, jadi walaupun kita mati-matian kita berusaha melakukan usaha untuk menyelesaikan masalah yang terjadi pada hidup kita apabila tidak disertai dengan doa dan pintanya kepada Sang pencipta langit dan bumi serta segala isinya dialah raja atas segala raja yaitu kristus tuhan kita tak akan pernah menyelesaikan masalah yang kita hadapi.
Itu yang paling berkesan dari obrolanku dengan salah satu temanku mengingat dengan adanya obrolan kali ini aku tersadar akan suatu hal yang mungkin terlupakan selama ini, hal yang cukup simple tetapi ternyata memiliki andil dan pengaruh yang cukup besar dalam penyelesaian masalah yang tengah dihadapi.

Wednesday, February 15, 2017

Misteri Sosok Wajah di Air Terjun Cycloop Sentani Papua

 Air terjun Cycloop Papua
Sosok wajah orang terlihat di lokasi wisata air terjun Cycloop, Sentani, Kabupaten Jayapura. Hal yang sebelumnya diabaikan oleh para pengunjung, diabadikan lewat lensa milik Whens Tebay, seorang fotografer lokal.

Melalui blog komunitas PapuansPhoto, Whens menceritakan perjalanannya bersama beberapa anggota komunitas fotografi itu menuju kaki gunung Cyclop pada Selasa (2/6) pekan lalu.

"Saya juga mulai keluarkan camera dan memastikan apa benar atau tidak, karena waktu melihat dengan mata secara langsung tidak terlihat sosok wajah orang di antara air terjun, sewaktu saya mulai foto air terjunnya, ternyata benar ada penampakan alam keajaiban batu di air terjun itu, terbentuk wajah orang, wajah dari penampakan alam. Ini seperti wajah orang yang sudah ribuan tahun seperti wajah nenek-nenek tapi juga seperti wajah kakek-kakek. Foto ini seperti wajah manusia yang sedang menangis," aku Whens pada Minggu (7/6).

Ia mengakui jarak menuju lokasi wisata yang jauh membuat hasil fotonya hanya sedikit saja, sebab ia akui banyak obyek yang ingin diabadikan,

"Mengabadikan moment indah ini sekitar 30 menit. Itulah perjalanan kami selama liburan sehari," katanya.

Penggagas dan pendiri Papuansphoto ini mengakui jika perjalanan yang waktu yang mereka tempuh ke lokasi wisata yang belum dikelola dengan baik itu sangat lama.

"Kami mulai saling komunikasi melalui pesan singkat dan juga telepon antara teman-teman, kami bersepakat untuk berkumpul di Gapura Expo Waena Jayapura, tepat Pukul 10:00. Tidak seperti yang lalu-lalu, tidak semua teman-teman dapat ikut hunting kali ini. Kali ini, kami hanya bertiga yaitu saya, Thedy Pekey dan teman satu orang perempuan, Kodi Rina Gobay. Tepat Pkl 10:05, perjalanan mulai lakukan perjalanan dengan menggunakan kendaraan roda dua," kisahnya.

Whens mengakui perjalanan dari Expo Waena hingga Pos 7 Sentani memakan waktu kurang lebih 25 menit. Selanjutnya dari Pos 7 Sentani, mereka melanjutkan perjalanan melewati Kampus STT Walter Post hingga tiba di kaki Gunung Cycloop pada jalan masuk air terjun.

"Motor masing-masing kami diparkir di halaman salah satu rumah warga. Dari rumah warga hingga Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) atau tempat air terjun itu sekitar 200 meter. Kami bersenda gurau dalam perjalan ini karena cuaca sangat bersahabat dengan kita sangat cerah dan langit kebiru-biruan," ungkapnya.

Selanjutnya, perjalanan dengan berjalan kaki hendak memanjat gunung, hingga tiba di kali air terjun pertama yang sangat menguras tenaga. Mereka semua basah dengan keringat dan kelelahan akibat berjalan sehingga mereka memutuskan beristirahat sekitar kurang lebih 10 menit. Dari tempat peristirahatan yang pertama mereka dapat melihat pemandangan ke arah selatan tepatnya Kota Sentani, yang sangat indah.

"Perjalanan kami lanjutkan dengan mendaki gunung, jalannya mulai terjal dan berbatuan, sepanjang kali itu banyak anak-anak muda yang datang berekreasi dan pulang membawa hasil kebun buah merah. Kami berhenti sejenak sambil melihat anak-anak muda itu sedang mandi bakar ayam, kami memberi salam kepada mereka sebagai persudaraan. Perjalanan dilanjutkan dengan mendaki gunung lagi sambil bercanda guru kami terus mendaki gunung, kami saling mengejek sampai tertawa berbahak-bahak mnghilangkan rasa cape," lanjut Whens.

Tiba di tempat peristirahatan yang ketiga, mereka dikagetkan dengan keberadaan bangkai seekor ular mati dengan panjangnya mencapai 30 cm.

"Tapi sayang ular itu rupanya sudah mati, yang hanyut dari ketinggian air terjun. Semi Douw, salah satu rekan mulai mengangkatnya dengan kayu dan mulai menakutkan kami satu persatu. Ada yang ketakutan hingga marah-marah. Semi akhirnya membuang ular ketepi kali dan kami mulai melanjutkan lagi perjalanan dengan memanjat tebing," sambungnya

Kali ini untuk mencapai terjun paling atas, tebingnya sangat terjal dan curam, mereka mulai naik dengan menyandarkan diri ke pinggir tebing. Meski beresiki, menurut mereka hal ini adalah hal yang menyenangkan sebab harus teliti dalam mengambil pijakan, sebab jika jatuh akan mengalami cedera serius serta patah tulang.

"Dengan sekuat tenaga akhirnya kami berenam tiba di puncak terjun paling atas. Waktu di tangan saya menunjukkan Pkl. 02:10. Pemandangan di tempat ini sangat luar biasa, pemandangannya dua kali lipat indahnya. Di depan kami arah utara berhadapan langsung dengan air terjun yang sejuk dan dingin dihiasi berbagai jenis kupu-kupu beraneka warna yang beterbangan. Jika kita berbalik, menghadap ke selatan, landscape Kota Sentani dan Doya, sungguh indah. Petualangan kali ini dirasa luar biasa karena kami belajar bersyukur, Tuhan berikan alam papua yang begitu indah," ungkap Whens.

Setibanya dilokasi, merekapun mulai mengambil gambar, salah satu anggota komunitas, Kodi Gobay yang mengambil gambar air terjun, terkejut dengan hasil jepretannya. Ia pun berteriak sambil menunjukkan gambar tersebut kepada teman-temannya.

“Wooiiii, kamu semua lihat, macamnya di air terjun ini ada keajaiban alam, ada penampakan wajah di air terjun ini,” teriak Kodi pada para anggota komunitas.

Mengetahui ada hal unik tersebut, merekapun kemudian mengabadikan ukiran alam itu ke masing-masing kamera. Whens menyatakan mereka semua sangat puas dengan hasil buruan mereka, termasuk foto unik yang menampakkan bentuk wajah tersebut.

"Berhubungan waktu semakin sore kami hanya foto-foto dan mengabadikan moment indah ini sekitar 30 menit di air terjun ini, lalu kami mulai turun dan pulang, Itulah perjalanan kami selama liburan sehari," tandasnya. [Papuanesia]
Baca juga Berita terkait : Surga di Papua Danau Sentani

Saturday, February 11, 2017

semangat pagi

Semangat pagi ucapkanlah kata tersebut untuk diri kalian sendiri sebagai kata motivasi pagi terutama bagi yang jomblo karena tidak ada yang ugaokan wkwkw, tujuannya adalah sebagai penyemangat di pagi hari dan sebagai wujud rasa syukur karena masih bisa bangun dalam keadaan sehat. Meskipun sepanjang hari nanti akan terasa berat, jika kita mengawalinya dengan penuh semangat maka tidak akan ada masalah yang berarti. Jika pagi hari sudah bersemangat tentu saja segala aktivitas yang akan dijalani bisa dibawa enjoy.

Pagi hari merupakan waktu yang sangat tepat untuk bangun dan mensyukuri nikmat yang telah Tuhan berikan. Jangan pernah sesekali mengeluh di pagi hari atas segala pekerjaan atau aktivitas yang sudah siap menyambut sepanjang hari nanti. Masih banyak orang yang bangun pagi dengan kekurangan, kita masih enak bisa bangun di atas kasur yang bagus dan bisa sarapan. Banyak orang lain yang lebih sulit daripada kita, mereka bangun tidur hanya beralaskan lantai, pagi buta sudah harus memulai bekerja lebih awal.


gambar kata motivasi pagi positif
Dari pada banyak mengeluh akan lebih baik jika kita perbanyak kata-kata yang mendorong kita seperti selamat pagi bersyukur atas segala nikmat yang sudah kita dapatkan. Karena sebenanrnya mengeluh adalah salah satu wujud dari nikmat, apa yang sudah kita miliki sekarang ini harus kita terima, jika masih ada yang kurang seharusnya kita bekerja lebih giat agar memperoleh apa yang kita inginkan. Bukannya malah banyak mengeluh yang sama sekali tidak ada gunanya.
Selanjutnya saya akan  sajikan beberapa kata motivasi pagi yang berguna untuk menambah semangat bagi kita semua dengan harapan yang sebelumnya malas-masalasan di tempat tidur bisa langsung terpompa semangat untuk segera memulai aktivitas seperti mandi, sarapan, persiapan berangkat sekolah atau bekerja. Bangun pagi memiliki banyak manfaat selain udaranya yang masih sangat sejuk dan bebas polusi kita juga mudah menemukan ide-ide segar karena pikiran kita masih fresh sehingga dengan mudah dapat menemukan inspirasi pagi hari.

Bagi yang suka bersosial media ada baiknya mengupdate status dengan kata kata motivasi agar bukan hanya kita yang menjadi bersemangat namun teman-teman kita juga ikut menjadi semangat cerita motivasi pagi. Selain itu akan membuat kamu terkesan menjadi sosok yang rajin bangun pagi dimata gebetan siapa tahu juga kan gebetan juga ikut melihat status kalian.

Kata mendorong anda Selamat Pagi

Udara pagi mampu membuatmu melupakan segala beban beratmuKarena itu jangan lupa untuk menikmatinya setiap pagi.
Pagi adalah hari baru, awal baruKarena itulah Tuhan menciptakan pagi dengan suasana yang sejuk dan membahagiakan.
Meskipun anda berada ditempat yang penuh sesakPagi ini tetap sebuah saat indah yang harus dinikmati dan disyukuri
pagi ini dingin dan menjadikan tubuhmu menggigilTapi pagi ini juga terasa panas dan menjadikan semangatmu terbakar.
Semua Mahluk mengerti bahwa pagi akan berganti bersama hilangnya embun pagi yang mengajak mahluk untuk berbenah diri.
Pagi ini indah, terlalu indah ntuk disiasiakan dengan kesedihanKeceriaan adalah pasangan yang serasi dengan pagi hari.
Selamat Pagi sobat , Selamat Beraktivitas yah Semoga semangatmu tiada pernah luntur dan selalu dilancarkan dlm segala hal
semoga hari-harimu menjadi cerah, secerah suasana pagi iniSemoga harimu penuh kebahagiaan, seperti pagi yang berbahagia ini
kedamaian pagi hari ini bisa bertahan sampai malam jika anda mau berbahagia apapun keadaan yang terjadi siang dan sore nanti
Jujur pada diri sendiri, selalu ikuti apa kata hati agar kamu tak perlu menyembunyikan apapun dalam hidup ini. Selamat pagi!
Selamat pagi, matahari telah terbit dan harapan barupun kembali terbitHari adalah waktu terbaik untuk bergerak menuju kesuksesan.
Selamat pagi, pagi hari adalah sumber kebahagiaansetiap pagi setiap mahluk keluar untuk merasakan nikmatnya suasana pada saat itu.
Ketenangan malam membuat kita melupakan beban seharian beraktifitasKesejukan pagi membangkitkan semangat untuk kembali beraktifitas.
Kita bangun di pagi yang dingin dan biarkan sang surya menghangatkanmu dengan perlahanSesungguhnya itu adalah hal yang membahagiakan.
Sekelam apapun hari ini, kesejukan esok pagi akan tetap setia menantimuKarena itu lepaskanlah bebanmu, kobarkanlah semangatmu sekali lagi.
Pagi ini terasa indah karena kita mau merasakan keindahannyaJika kita fokus pada keburukannya, maka pagi ini adalah pagi yang menyiksa anda.
Pagi adalah kesegaran yang akan menyegarkan segala aktifitas anda hari iturasakanlah kesegaran pagi, maka anda akan merasakan kesegaran hidup.
Semua orang melewati pagiTapi tak semua orang menikmati pagi hari iniJika anda ingin berbahagia, maka rasakan dan nikmatilah kesegaran pagi ini
jangan sia-siakan pagi andabangunlah lebih awal, dan keluarlah ruangan pengap andapergilah rasakan udara yang akan memberikmu energi kehidupan.
Pagi hari itu singkat, Tapi waktu yang singkat itu telah lebih dari cukup untuk membuat milyaran manusia bersemangat, bergembira, dan berbahagia
Pagi adalah waktu terbaik untuk merenung, karena pagi membuat tubuh bertenaga, suasana mendukung untuk merenung, dan pikiran mengalir dengan deras.
Kemenangan adalah apa yang bisa kita nikmatimampu merasakan nikmatnya pagi adalah salah bentuk kemerdekaan yang tidak semua orang bisa menikmatinya.
Pagi ini dibagikan ke milyaran manusia, dan triliunan mahluk hidupTapi kesegaran pagi ini tak pernah habisPagi ini indah, dan akan selamanya seperti itu.
Jika anda sukses dipagi hari, maka anda akan mudah meraih sukses disiang hariJika anda gagal menjalani pagi ini, siang anda akan dipenuhi dengan keresahan.
Biarkan perasaan-perasaan positif menghangatkan tubuh anda di pagi hariSehingga pikiran positif tersebut tetap membawa semangat pagi saat siang, sore dan malam datang.
 Semoga dengan adanya kata motivasi pagi hari tersebut akan membuatk kita semua menjadi manusia yang tidak gampang patah semangat. Teruslah berusaha semaksimal mungkin tentu saja harus diimbangi dengan doa yang tidak boleh terputus. Jangan hanya memikirkan dirimu sendiri, tapi pikirkan juga masa depan dan orang-orang yang kamu sayangi agar kamu bisa lebih bersemangat lagi bekerja keras demi mereka yang ingin kamu bahagiakan. 

Wednesday, February 8, 2017

anak dusun di balik gunung dogiyai

gunung dogiyai adalah sebuah gunung yang terletak di kabupaten dogiyai kecamatan mapia timur kelurahan Abaimaida. Abaimaida adalah sebuah dusun dengan jumlah manusia sekitar 250 kk.Disanalah aku di lahirkan dan di besarkan aku juga memiliki sahabat sahabat yang selalu menemani saya berjanda tawah bersama.
sahabat sahabat aku yang paling dekat dengan saya diantaranya adalah
1. MELIANUS TEBAI
2. ALEX MAGAI
3. SELPIUS DOGOMO
4. ANDREAS IYAI
5. YUNUS DOGOMO
6. YANKIAN BOMA
7.DOMINGGUS DOGOMO
8. ALUISIUS MAGAI
9. STEFANUS MAGAI
10 LAURENSIUS DOGOMO
11. PERDINAND MAGAI
12. DAN LAIN SEBAGAINYA
13.ALPIUS DOGOMO
di abaimaida aku bersekolah sampai kelas lima dan aku melanjutkan sd kelas enam di sentani jayapura. Aku melanjutkan salah satu sd di sentani yang namanya sd ypk onomi flafow sentani setamat sd aku melanjutkan smp di sentani dan tinggal di panti asuhan polomo. aku juga memiliki kisah kisah pada saat aku tinggal di sentani. lalu akhir2 setelah selesai ujian aku diminta untuk mengumpulkan data, data itu seperti raport smp kelas satu sampai kelas tiga dan akta kelahiran setelah aku kumpul di pemda provinsi lalu aku liburan ke nabire setelah itu aku pulang ke asal kota studi saya dan aku menunggu hasilnya yang aku kumpul berkas tersebut lalu aku dinyatakan tidak lulus maka beberapa hari kemudian suster suruh kami tiga orang siap siap dan kami tiga berangkat ke bandara se sampai kami di bandara dua temanku tersebut mereka dua duluan naik pesawat sedangkan aku masih dalam prosses setelah itu aku berdoa pas dalam keadaan berdoa ini aku di panggil suster mariecen kuayo sama suster andrea setelah itu akupun di berangkatkan sesampai aku di jakarta kami ginap di salah satu hotel yaitu hotel twin plazza di jakarta pusat lalu kami di tempatkan di seluruh sekolah yang ada di pulau jawa dan banten setelah itu aku dapat sekolah di bandung nama sekolah saya adalah SMA BPI 2 BANDUNG

MENYONGSONG UNBK 2017 SMP ST. ANTONIUS PADUA

CONSCINCE, COMPETENCE,
 COMPASSION

                                               


 SMP Santo Antonius Padua telah berdiri 4 tahun yang lalu dan sekarang memasuki tahun ke - lima. Sekolah ini pun telah menamatkan dua angkatan yaitu pada Ujian Nasional (UN) 2015 dan tahun 2016 dan tentu saja angkatan ke - tiga pada tahun 2017. Sekolah yang saat ini di kepalai oleh Gabriel Payong,S.Pd ini telah siap menyelenggarakan Ujian Nasional sendiri setelah dua tahun menggabung UN bersama SMPN 2 Sentani. Hal ini merupakan sebuah pencapaian yang cukup cepat mengingat pada 20 Mei 2016 sekolah yang dibangun oleh Pastor Jhon Kore,OFM ini telah diakreditasi. Pada tahun 2015 di bawah kepemimpinan Ibu Evie J. Langitan,M.MPd sekolah ini menamatkan angkatan pertamanya melalui Ujian Nasional Tertulis atau Paper Based Test (PBT) , demikian juga pada tahun 2016. Pada penyelenggaraan pertama di tahun 2017 ini sekolah dengan kepanitian UN yang diketuai oleh Ibu Maria Goreti Usboko,S.Pd siap menyelenggarakan dengan model Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
    Keputusan yang terkesan berani ini memang menuai banyak tanggapan baik itu tanggapan positif maupun yang bersifat pesimis. Namun sekolah yang pembangunannya disponsori penuh oleh Pastor Nico Syukur Dister,OFM terus berupaya mempersiapkan diri untuk mensukseskan UNBK 2017. Dewan guru dan seluruh komponen yang terlibat di sekolah ini telah mantap melayani siswa / siswi di sekolah yang 98% -nya terdiri dari anak - anak Papua. Salah satu komitmen pelayanan sekolah guna mensukseskan UNBK 2017 ialah dengan menyelenggarakan Try Out secara on - line. Kegiatan yang dilangsungkan pada tanggal 12 - 14 Desember 2016 ini dilaksanakan dengan memanfaatkan Lab. Komputer SMA Santo Antonius Padua. Dengan dukungan 25 unit komputer akhirnya 45 peserta Try Out IV UN dapat berjalan dengan baik. Harapan sekolah ialah upaya - upaya persiapan ini dapat lebih memantapkan diri baik secara tekhnis maupun secara mental bagi anak - anak untuk mengikuti UNBK 2017.semoga tercapai cita-cita mereka yang impikan saat ini.

Wednesday, February 1, 2017

SAYA SANGAT BANGGA ATAS MOTIVASI DARI SUSTER MARIECEN KUAYO


TERIMAH KASIH PASTOR DAN SUSTER TERSAYANG ATAS DIDIKANNYA WALAUPUN SAYA PERNAH NAKAL MELANGGAR TATA TERTIP ITU DIDIKAN BUAT SAYA ENGKAU SELALU BERADA DISAMPING SAYA SEHINGGA SAYA BISA BERSEKOLAH SAMPAI SEKARANG SAYA TIDAK AKAN LUPA JASA SUSTER DAN PASTOR TERSAYANG SAMPAI AKHIR HAYAT.....SEMOGA TUHAN BERKATI DALAM SETIAP TUGAS DIMANA PUN KALIAN BERADA....BERKATILAH PANTI ASUHAN HAWAI DAN PANTI ASUHAN POLOMO SERTA ANAK-ANAK YANG BERADA DIDALAM DIDIKAN PASTOR DAN SUSTER SEMOGA MENJADI ANAK YANG BAIK DENGAR-DENGARAN DAN TAKUT AKAN TUHAN.....
SAYA MEWAKILI ALUMNI SANGAT BERTERIMAH KASIH KEPADA PASTOR DAN SUSTER,,KALAU ADA KESALAHAN DALAM BERKATA DAN TINDAKAN SKALI LAGI KAMI MINTA MAAF YANG SEBANYAK BANYAKNYA......SALAM ALUMNI PAP,PAH...

PUISI Karya Anak -anak Panti Asuhan Kerahiman Papua BUAT ORANG TUA/Wali/ASUH/Donatur

“BUKU”
                                                                                     Karya : Irma A. Anong
Buku…
Engkau adalah hujan dalam pengetahuanku
Engkau selalu membasahi otakku dengan pengetahuanmu
Buku….
Di seiap lembaranmu terdapat banyak sekali pengetahuan
Buku….
Engkau menangis jika manusia merobekmu atau manusia tidak mempergunakanmu selayaknya.
Tetapi engkau merasa bahagia jikalau mereka yang membacamu menjadi orang yang sukses
Buku…
Engkau juga telah membantuku dalam pengetahuanku
Terima kasih Buku.
Download Kumpulan PUISI anak panti

Sr. Mariecen Warson, Pendiri Panti Asuhan Hawai Putri Kerahiman Hawai Sentani-Papua

Sr. Maricen Warson,DSY (10 Oktober 1922 - 2 Maret 1998)
Sr. Maricen Warson,DSY (10 Oktober 1922 – 2 Maret 1998)
Sr. Mariecen Warson lahir di Kessenich (Negeri Belgia) pada tanggal 10 Oktober 1922 dan meninggal di Heerien (Negeri Belanda) pada tanggal 2 Maret 1998, setelah dikuatkan dengan Sakramen Pengurapan  Orang sakit. Sebagian besar dari hidupnya sebagai Biarawati Tarekat Dina St. Yosef Sr. Mariecen Warson berkarya selaku Misionaris di Indonesia, khususnya di Maluku dan Irian Jaya sekarang Papua, ketika sudah menjadi WNI di Ternate, Ia mendatangi bumi Cenderawasi sebagai guru Trikora, lalu mengabdikan diri kepada umat, berturut-turut menjadi Direktur SPG di Biak dan Waena, Pemimpin Regional Suster DSY, Pimpinana Asrama Karitas, dalam sebuah pondok dengan dua anak penderita TBC (1992), Sr. Mariecen memulai pekerjaan  sederhana dan mulia yang tumbuh dan berkembang dan kini sudah menjadi Lembaga pelayanan sosial, berkewajiban memberikan pelayanan sosial kepada para penyandang  masalah kesejahteraan agar mereja mampu hidup mandiri terhindar dari berbagai masalah sosial bagi diri dan lingkungannya. Panti Asuhan Hawai merupakan rumah induk berdirinya Yayasan Putri Kerahiman maka Sr. Mariecen sebagai Ketua Badan, Pelaksana Yayasan Putri Kerahiman merangkap Pempimpinan Panti Asuhan Hawai dan Susteran Fioretti di Sentani. Akhir Tahun 1997 Sr. Mariecen pergi berobat ke Belanda, dengan rencana untuk secepat mungkin pulang ke Indonesia, tetapi Tuhan memanggilnya ke Tanah yang Lebih Indah lagi.
Yayasan Putri Kerahiman yang dirikannya di Hawai Sentani Jayapura, menyelenggarakan :
  1. Panti Asuhan “Hawai” dan “Polomo”
  2. Poliklinik “ Robertus”
  3. TK “Nina”
  4. Pengembangan Keluarga dan Pemberdayaan Keluarga “Rumah Agape”
  5. Bantuan Kesejahteraan Sosiial, Permanen (kerjasama dengan pemda)
  6. Wisma Senja Fajar (Lansia dan Anak Balita) dan Wisma Terang (Pembinaan Pribadi)
  7. Pondok Pengharapan (Pembinaan Pendahuluan)
Kemandirian Panti
Sejak tahun 2012 Panti Ausahan Hawai mandiri secara  Finansial tahun 2007  dari Yayasan Putri Kerahiman. Dan sejak tanggal 13 Februari 2012  Pemerintah Provinsi Papua secara resmi menerbitkan Surat Keputusan (SK) Operasional Panti dengan nama Panti Asuhan Kerahiman Hawai Sentani –Papua

Bunga Surga dari Pedalaman Papua



Wawancara dengan Sr. Yosephine SMSJ, Pimpinan Wilayah Papua (Tulisan ini pernah dimuat Majalah Hidup)
“Ketika lapangan terbang perintis baru saja dibuka di Apowo, suster-suster SMSJ asal Belanda, yang sudah berkarya di Enarotali ikut dalam penerbangan perdana itu. Kami baru pertama kali melihat ada perempuan yang demikian putih dengan pakaian yang juga sangat putih. Sesaat setelah mendarat, suster-suster yang kelihatan sangat bersih itu langsung mendekati seorang ibu berpenyakit kanker yang hampir memutus payudaranya. Tanpa rasa jijik, sambil meneteskan air mata, suster itu memeriksa luka membusuk yang diderita sang ibu…”
Sr.Yosephine, SMSJ Demikian ketertarikan menjadi suster dirasakan pertama kali oleh Suster Yosephine, pimpinan wilayah Papua tarekat suster SMSJ (Sorores Minores Sancti Josephi). Lahir 29 Agustus 1960 di Apowo, sebuah kampung kecil jauh di salah satu puncak pegunungan di wilayah Kabupaten Dogiyai, di bagian tengah leher burung pulau Papua. Sampai sekarangpun kampung ini masih sebuah wilayah yang sangat terpencil. Penduduk setempat perlu empat hari berjalan kaki dari pusat kabupaten, sementara seorang non-Papua hanya bisa mencapainya dengan pesawat khusus dari penerbangan misi Katolik. Beliau adalah putri pertama Mikael Didimus Tekege dan Maria Helma Makai. “Kabarnya bapak dan ibu dijodohkan oleh P. Smith OFM, misionaris yang membuka isolasi wilayah ini sekitar pertengahan tahun 50an,” ujarnya yang senang dipanggil Sr.Yos. Sebenarnya saat remaja, Sr.Yosephine dijuluki Ahipi Misai atau Bunga Surga oleh para kerabat, terutama para pemuda yang tertarik pada paras dan kepribadiannya, namun ia selalu tersipu malu jika orang memanggilnya demikian.
Saat rasa tertarik menjadi tantangan
Adalah jasa sang ayah, katekis perdana kampung itu, yang memberi arah panggilan bagi Sr. Yos, “saat saya keheranan melihat suster-suster begitu memperhatikan seorang ibu yang terluka itu, bapak menjelaskan bahwa mereka memang bekerja untuk menolong orang lain. Sejak itu tertanam ketertarikan kanak-kanak untuk menjadi suster” katanya menambahkan. Rasa tertarik itu menjadi tantangan bagi Sr.Yos ketika ia bersekolah di Jayapura dan sekali lagi berjumpa dengan para suster SMSJ.
Melihat para suster Belanda dengan suku bangsa dan budaya yang amat berbeda tapi mengacuhkan perbedaan itu bahkan lebih melebur dan lebih perhatian pada kesusahan orang lain dari pada yang ditunjukkan sesama sukunya membuat Sr.Yos semakin terpesona, “saya heran, mereka begitu berbeda dengan kami dan mereka ada segala sesuatu (berkelimpahan, red), tapi mereka mau menolong orang-orang yang begitu susah dan begitu terpencil, seperti kampung dimana saya lahir, dimana orang umumnya segan memperhatikan kesusahan orang lain karena sudah sibuk dengan kesusahannya sendiri. Sehingga saya sendiri seperti ditantang untuk masuk dalam kehidupan semacam itu.” Jiwa mudanya digelitik untuk menggeluti kehidupan para suster SMSJ yang menurutnya tidak hanya berdoa lalu bekerja di tempat tugasnya dan pulang tapi para suster Belanda itu selalu menemukan kesibukan untuk bisa lebih memperhatikan orang lain.
Akhirnya seorang pimpinan sekolah, Sr.Maricen SMSJ membuat tantangan itu menjadi semakin menggebu-gebu. Keramahan dan perhatian suster itu pada siswa-siswa yang kurang dalam banyak hal memaksa Sr.Yos terus mengaguminya. “Suster itu seperti punya indera lain sehingga tahu kesusahan yang dihadapi anak-anak.” Pribadi yang menarik ini akhirnya memang menjerat Sr. Yos tak bisa pergi ke lain hati.
Tapi jalan menjadi suster tidak semulus dugaannya. Saat Sr.Yos mengungkapkan niatnya dan mohon izin pada sang ayah yang awalnya memberi arah pada pilihan hidupnya itu, ia dihadapkan pada kenyataan tanggung jawab yang nyata sebagai Umau Tekege, putri pertama dalam keluarga Tekege. Akhirnya, demi kelanjutan pendidikan adik-adik, jadilah Sr.Yos seorang guru di Enarotali, kota di tepi danau Paniai yang saat itu menjadi pusat misi Katolik dengan berbagai kegiatan pembinaan oleh para misionaris Fransiskan dan terutama para suster SMSJ yang membuka asrama putri dan sekolah kesejahteraan keluarga. Setelah beberapa tahun mengajar, Sr. Yos belum lupa akan tekadnya dan kali ini ayahnya menyerah pada gelora panggilan Allah dalam dirinya, “saya mungkin harus bertanggung jawab pada Yang Di Atas jika saya melarangmu,” Sr.Yos mengutip ucapan sang ayah.
Ada beberapa putri Papua telah bergabung dengan SMSJ saat beliau masuk novisiat. Bersamanya juga ada beberapa rekan lain dari Papua yang juga bergabung. Benturan budaya dan gejolak kebangsaan serta perkembangan kesadaran pribadi akhirnya memang menyeleksi panggilan para suster muda yang bergabung, bukan hanya para putri Papua tapi juga suster-suster dari aneka suku di Indonesia banyak yang kemudian mengambil keputusan menanggalkan jubahnya. Kepribadian yang suka tantangan akhirnya meneguhkan panggilan Sr. Yosephin SMSJ hingga menjadi anggota Dewan Pimpinan Tarekat sebagai pimpinan wilayah Papua.
Tarekat yang tidak terkenal
“Suster-suster kami melakukan pekerjaan-pekerjaan kecil” rendah hati pengakuan Sr. Yos saat ditanya mengapa tarekat SMSJ tidak begitu dikenal. Tarekat yang didirikan di Heerlan, Belanda oleh seorang imam diosesan, Mgr. Savelberg ini memang tak banyak diketahui sepak terjangnya oleh orang-orang kota besar, Jakarta misalnya. Pekerjaan kecil yang dimaksud oleh Sr. Yos sebenarnya berarti sebaliknya bagi banyak orang-orang di wilayah terpencil di pedalaman keuskupan Timika. Di Indonesia semula dikenal dengan nama Dina Santo Yosep, memulai karya di Papua tahun 1953 di Kaokanao, di sebelah selatan kota Timika jauh dari pesona emas Freeport, memenuhi undangan misionaris OFM, pohon besar dimana tarekat ini, seperti dikatakan bapak pendirinya, adalah ranting terkecil darinya sebagai bagian dari ordo ketiga fransiskan.
Dengan semboyan ‘menolong dimana orang lain tidak mau menolong’ maka para suster SMSJ memang lebih sering berkarya di wilayah pedalaman yang terpencil dan minim fasilitas serta jauh dari akses komunikasi. Maka tidak heran juga jika tarekat ini jarang diketahui karya-karyanya sebab mereka melayani kaum marginal yang tidak mampu mewartakan pelayanan mulia para suster kepada umat lain kecuali di antara sesama kaum marginal juga yang miskin akses terhadap dunia luar. Sr. Yos bergurau, “pada tahun 90an saja orang di kota Nabire akan bingung melihat kami dan berpikir kami tarekat baru (di Keuskupan Jayapura saat itu).” Di pedalaman Papua, mereka sangat berjasa dalam mengembangkan pendidikan berasrama bagi putera-puteri Papua, memberikan ketrampilan dasar untuk kesejahteraan keluarga bagi para ibu dan di tengah keterbatasan dana yang menunjang karya, mereka juga melayani bidang kesehatan sederhana kala unit-unit pelayanan kesehatan belum didirikan oleh pemerintah. Di awal-awal misi di Papua, para suster SMSJ memberikan pertolongan yang sangat berarti bagi pewartaan Injil di wilayah Keuskupan Timika dan Jayapura saat ini.
Berpusat di Lota, Menado dengan karya tersebar di Papua, Kalimantan, Flores dan Maluku, tarekat yang konsisten berkarya di wilayah sulit ini memang tak putus bergumul kesulitan. Menjelang tahun 80an tenaga suster misionaris semakin sedikit karena berkurangnya panggilan di Belanda sementara calon dari Indonesia baru dimulai dan beberapa suster terserang malaria atau kolera yang merupakan penyakit khas di wilayah Papua, membuat mereka harus menutup beberapa komunitas misi di keuskupan Timika. Kesulitan lain muncul berkaitan dengan karakteristik karya tarekat yang umumnya di wilayah pedalaman dengan akses komunikasi terbatas membuat tarekat ini juga sedikit mendapat bantuan keuangan sebab para donatur yang umumnya tinggal di kota besar tidak mengenal SMSJ. Tambahan lagi, saat kerusuhan melanda wilayah ambon, tanah dan rumah komunitas di Bacan, pulau kecil di selatan Ternate dirampas dan tak bisa diambil kembali. Bahkan rumah sakit di Ternate yang berdiri sejak tahun 50an tak luput dari keberingasan perusuh. Ketika para suster hendak berkarya kembali di tahun 2003, rumah sakit rusak berat dan didapati kosong sehingga nyaris mustahil menyediakan kembali peralatan kesehatan dengan keterbatasan dana tarekat.
Menolak kalah
Mahalnya biaya misi di pedalaman Papua, di mana harga bensin tak kurang dari Rp.15.000,- per liter saat di banyak kota harganya turun tiga kali, tidak membuat suster-suster perkasa ini mundur. Dengan kesederhanaan dan keuletan, sebuah komunitas baru didirikan lagi di keuskupan Timika tepatnya di kota Nabire. Menurut Sr. Yos, kini mereka hendak mempromosikan inti spiritualitas hamba yang siap menolong kepada semakin banyak orang agar merekapun bisa semakin banyak menolong orang dimana tidak ada yang menolong. Beliau banyak mendukung Sr. Juliva Motulo SMSJ, pemimpin komunitas Nabire agar membuat banyak terobosan baru dengan program PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), membantu pembiakkan babi, sumber protein penting di Papua dan mempersiapkan pemuda-pemudi asli Papua yang akan dikirim ke sekolah pertanian di Jawa dan Manado. Walau berada di tengah kota Nabire, komunitas yang didirikan untuk menjadi pendukung misi komunitas SMSJ di pedalaman ini, tidak betah tinggal di kota dan merekapun merambah ke timur, menerobos sampai ke pinggiran hutan-hutan sekitar Legari untuk menolong petani-petani miskin asal Timor yang datang terayu program transmigrasi pemerintah.
Para suster mau terus berkarya dengan keyakinan kuat akan penyelenggaraan Illahi, “bapak pendiri memberi nasehat: Allah sudah menolong, Allah sedang menolong dan Allah akan selalu menolong” demikian spiritualitas SMSJ diyakinkan Sr.Yos. Bunga Surga ini menyemangati para suster lemah lembut asal Menado, Ambon dan Toraja yang semakin perkasa walau kulit mereka yang semula putih halus berubah makin kasar dan gelap menjelajah alam keras medan misi keuskupan Timika sekedar untuk menolong seseorang dimana anda mungkin akan merasa berat untuk menolong. (enakidabi)